Saturday, December 30, 2017

Bidadari ku yang terluka
#Part2

 Orang orang terlihat kaget dan langsung memeluknya, menjauhkannya dari ibunya, vina membrontak tapi vina tak berdaya tubuhnya lemah dan pada akhirnya ia pingsan di sebelah ibunya ..

          Hari mulai menggelap , vina terbangun membuka matanya ... Seorang wanita paruh baya yang tak dikenalnya duduk di sampingnya "Vina ? Sudah bangun sayang ?" Vina terlihat bingun "dimana ibu ? Anda siapa ?" tanya vina yang mulai mengingat kepergian ibunya , rasanya semuanya seperti mimpi, perlaan vina mengingat semua yang terjadi bahu vina pun mulai bergetar.

          "Hiks... hiksss... hiks.. " wanita itu memeluk vina "sudahlah vina , jangan menangis sayang... ibu kamu akan sedih jika kamu terus - terusan menangis karna kepergiannya, bagaimana mungkin dia bisa tenang di sana jika kamu terus menuntut agar dia kembali?"

          Mendengar perkataannya yang lembut membuat vina tenang dan menatap wanita itu seakan bertanya ‘siapa anda?’ wanita itu tersenyum seakan mengerti apa maksud tatap gadis di depannya “tante adalah teman ibu kamu” jawabnya “ karna sekarang kamu tinggal sendiri tante mau kamu tinggal sama tante sekarang” lanjut nya .

          Vina tersentak ia belum siap untuk pergi meninggalkan pondok keluarganya , meski kecil namun terdapat seribu kenangan di pondok ini. “ vina sayang, kamu maukan jadi anak angka tante ? kamu mau kan jadi bagian dari keluarga tante?” lanjut nya lagi . Vina hanya pasrah akan keadaannya ia terpaknya mengangguk sambil mengelap kasar matanya yang basah. Wanita itu menatap iba vina dan memeluknya sangat erat “ Sayang jangan takut.. kamu bakalan ketemu ama keluarga baru kamu disana. Mereka baik, anak tante juga cewek kok , seumuran sama kamu. Dia pasti bakalan nerima kamu” . wanita it merenggangkan pelukannya dan beralih mentap vina “ ayo kita pergi” vina masih bingung “ Haruskah sekarang tante ? tapi vina belum menyiapkan pakaian “ ucap vina dengan lesu “ tidak perlu , tante sudah siapkan semuanya” wanita itu tersenyum ramah, Vina hanya mengangguk. Wanita itu keluar dari pondok sambil memegang bahu vina keluar . Dan membantunya masuk kedalam mobil untuk pergi membawa vina kerumah barunya.

          “Tante , vina mau ketemu ibu dulu . vina pengen ngucapin selamat tinggal sama ibu.” Wanita itu menatapnya iba “ Maaf sayang , tante gak bisa ngantarin kamu ke sana tante gak bisa ngantarin kamu ke sana. Tante ga kuat kalau harus liat kamu pingsan lagi.” Jawabnya tersenyum getir. Vina tau, dia tak kan mampu untuk menahan beban ini. Ia menatap langit yang mulai menangis. Yah hujan turun. Wajah vina yang pucat membuat wanita paruh baya ini menatapnya iba.

Cittt...
Decita mobil terdengar keras , gadis yang sedang duduk di balkon kamarnya melihat mobil berwarna hitam terparkir indah , berjalan perlahan menuju garasi.

Ia turun mengenakan piama pink kesayangannya untuk menemui mamanya. Dengan tergesa gesa menuruni anak tangga dan sedikit berlari untuk menyambut kedatangan mamanya .

Clek

Pintu utama rumah mewah itu terbuka lebar “mama!” teriak gadis itu kegirangan tetapi senyumnya luntur saat melihat ada gadis lain di belakangnya dengan pakaian yang menurut nya terkesan ‘gembel’ sungguh menjijikkan batinnya.

Wanita yang ia sebut mama menghampiri nya dan memeluknya “Bella ini vina . mulai sekarang vina akan menjadi bagian dari keluarga kita” jelas mamanya tersenyum, yah gadis ini adalah bella . Bella yang terkesan manja dan selalu terlihat feminim dengan pakaiannya , menjadi sastu satu nya putri di rumah mewah ini akan bersaudara dengan gadis yang tak jelas notabenenya yang ia muak melihatnya dengan kesannya yang dia sebut sebagai gadis gembel?

“Ooh ayolah mama . Bella gak akan tidur sekamar sama dia kan ma ?” tanya bella yang membuat hati vina menjadi sakit .

“Emm tante, maaf kalau ganggu. Tapi kayaknya yang bella bilang ada benarnya juga . Vina gak mungkin tidur satu kamar sama bella  , bella mungkin bakal terganggu karna vina. Vina sama bella kan belu kenal” bella tersenyum licik saat mendengar penjelasan vina yang panjang lebar.

Wanita itu mengangguk “baiklah vina , kamu tidur di kamar sebelah bella saja ya ?” kata wanita itu , “apa ma?! Bella kan butuh kamar itu buat tidur siang! Masa tidur siang di kamar yang sama bosen ah!” ucap bella menolak. “Bella jangan egois bukan kamu yang punya semua kamar! Hilangkan kebiasaan jelek kamu itu
, masih ada orang yang membutuhkan kamar dibanding kamu. Lagian kamu udah punya 3 kamar, apa salah nya kamu kasih yang satunya ke vina. Kan masih ada 2” Ucap wanita itu menceramahi bella, bella yang mendengarnya hanya memanjangkan bibirnya , merasa kesal atas apa keputusan mamanya.

Vina yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum getir “ Vina kamar kamu di atas ya sayang. Nanti tante bakalan bantu kamu buat ngambil semua keperluan kamu. Maaf juga sama kelakuan bella , dia emang gitu , tapi lama lama dia jadi akrab kok.” Wanita itu mengelus kepala vina dengan lembut “Terima kasih tante , gak apa kok tan. Mungkin bella Cuma kaget aja.” Ucapnya dengan senyum lebar. Bella yang melihat hal itu tersebut merasa jijik dan kembali ke kamarnya seraya menutup pintu kamarnya dengan kencang.
Wanita itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkat buruk putri nya, “ Vina masuk aja kekamar, kamu perlu istirahat, lagian sekarang sudah jam 1 malam” Vina mengangguk dan menaiki tangga untuk beristirahat di kamar dan rumah barunya.

Clek

Pintu kamar terbuka, vina tercengan melihat kamar yan selama ini tak dapat ia impikan karna keindahannya. Warna biru yang disukai vina dengan meja belajar dan lemari besar, meja rias yang selama hidupnya belum pernah melihat dan menyentuhnya, serta bed cover yang tebal terkesan sangat empuk baginya. Ia sangat senang, ia berlari ke arah kasurnya dan melompat terbaring di atasnya. “Ya ampun empuknya. Bukankah ini seperti mimpi ? ini sangat menakjupkan! Seperti berasa di surga” ucapnya kegirangan berliang air mata. Vina terbayang bagaimana kasur tipis yang ia miliki di pondok dengan bantal yang hanya berisikan kapuk , membuat nya menjadi sangat keras. Tapi sekarang? Vina sudah merasakan empuknya bed cover yang besar dengan bantal dan guling yang sangat empuk. Sungguh membuatnya senang walau hanya sebatas tempar tidur.

Clek

Pintu kamar vina terbuka lebar terlihat sosok gadis bernama bella di depan dengan menatapnya kesal dan jijik “Heh lo di sini inget posisi lo ya?! Lo Cuma gembel yang beruntung ! dan lo harus tau! Di istana ini bukan surga buat lo! Tapi awal dari pintu neraka buat lo!”


Karangan : Safitri Octavia , 30 Desember 2017 , Riau / Kuansing / Kuantan tengah / Desa Beringin .


0 komentar:

Post a Comment